Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona
Senin, 25 Mei 2020
Tambah Komentar
New normal di restoran dengan menerapkan physical distancing.(Shutterstock) |
Pandemi Covid-19 merubah
tatanan masyarakat dunia. Guna mencegah penularan wabah virus corona yang
meluas, masyarakat diimbau bahkan dipaksa untuk tinggal di rumah. Sekolah,
bekerja bahkan beribadah pun dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja. Hampir
semua negara mengimbau warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika
tidak ada kepentingan yang mendesak. Terkecuali, memang bagi mereka yang harus
keluar dan kegiatannya tidak bisa dilakukan dari rumah.
Perubahan tersebut tentu juga berdampak luas di banyak sektor. Pasalnya berubahnya aktivitas masyarakat tersebut membuat dunia usaha sepi, seperti bidang pariwisata, transportasi online, penjuaan retail dan masih banyak lagi. Berjalannya waktu, tinggal di rumah dinilai tidak bisa selamanya diterapkan untuk menjaga keseimbangan perekonomian. Sejumlah negara pun mulai melonggarakan kebijakan terkait mobilitas warganya. Di sisi lain, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih terus mengancam. Korban jiwa akibat virus corona pun terus bertambah. Di sinilah, pola hidup baru atau new normal akan diimplementasikan.
Lantas, apa dan seperti apa new normal tersebut? Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita mengatakan, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Menurut Wiku, prinsip utama dari new normal itu sendiri adalah dapat menyesuaikan dengan pola hidup. "Secara sosial, kita pasti akan mengalami sesuatu bentuk new normal atau kita harus beradaptasi dengan beraktivitas, dan bekerja, dan tentunya harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain, dan menghindari kerumunan, serta bekerja, bersekolah dari rumah," kata Wiku kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Protokol kesehatan
Terlihat garis-garis pembatas yang ditempel di
perumukaan trotoar untuk membatasi jarak antar pembeli yang sedang mengantre
membeli makanan di Yaowarat, Bangkok, Thailand(Asia City Media Group) |
Wiku menerangkan, secara sosial disadari bahwa hal ini akan
berpengaruh. Pasalnya, ada aturan yang disebutkan dalam protokol kesehatan
untuk menjaga jarak sosial dengan mengurangi kontak fisik dengan orang lain.
Masyarakat, kata Wiku, akan menjalani kehidupan secara new normal hingga
ditemukannya vaksin dan dapat digunakan sebagai penangkal virus corona.
"Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika
pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai tertemukannya
vaksin untuk Covid-19," katanya lagi. Beberapa ahli dan pakar kesehatan
dunia telah memastikan bahwa kemungkinan paling cepat dapat ditemukannya vaksin
adalah pada 2021.
Artinya, masyarakat harus menjalani kehidupan secara new
normal hingga tahun depan, bahkan lebih. Oleh karenanya, perubahan perilaku
akan menjadi kunci optimisme dalam menghadapi Covid-19 dengan menerapkan
protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah atau yang dikenal sebagai new
normal. "Tapi kita harus berpikiran positif, karena Indonesia punya
kapasitas yang besar dan gotong royong, marilah kita gotong royong agar
terbebas dari Covid-19," imbuhnya. Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa
(19/5/2020), konsep pola hidup normal baru ini merupakan salah satu yang
ditekankan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Direktur Jenderal WHO Tedros
Adhanom Ghebreyesus menyebutkan sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah
suatu wilayah atau negara untuk melonggarkan pembatasan terkait pandemi
Covid-19. Hal itu diunggahnya melalui Twitter-nya baru-baru ini. Salah satu
yang diungkapkan oleh Tedros yakni mendidik, melibatkan dan memberdayakan
masyarakatnya untuk hidup di bawah new normal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...", https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/20/063100865/mengenal-apa-itu-new-normal-di-tengah-pandemi-corona-?page=all#page3.
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...", https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/20/063100865/mengenal-apa-itu-new-normal-di-tengah-pandemi-corona-?page=all#page3.
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona"
Posting Komentar