Pohon Benda atau Bendo (Artocarpus elasticus)
Kamis, 30 Januari 2020
Tambah Komentar
Pohon Benda atau Bendo (Artocarpus elasticus) pasti tidak banyak yang mengenalnya. Pohon Benda yang termasuk dalam famili Moraceae dan genus Artocarpus ini masih berkerabat dekat dengan Nangka, Sukun, dan Cempedak. Namun Benda ternyata kalah tenar dibanding kerabatnya tersebut.
Di beberapa wilayah di Indonesia pohon Benda atau Bendha, dikenal dengan beberapa nama lokal yang berbeda. Mulai disebut sebagai kalam (Mentawai), torop (Karo), Bakil (Melayu), dan tarok (Minangkabau). Juga dinamai benda, teureup (Sunda), bendha (Jawa), kokap (Madura), dan taeng (Makassar). Sedang di Kalimantan dikenal sebagai erap, kapua, kumut, atau pekalong.
Nama latin tumbuhan ini adalah Artocarpus elasticus Reinw. ex Blume. Tumbuhan Benda mempunyai beberapa nama sinonim seperti Artocarpus blumei Trécul, Artocarpus kunstleri King, Saccus blumei Kuntze, dan Saccus elasticus Kuntze.
Benda (Artocarpus elasticus). Gambar : floraofsingapore.wordpress.com |
Benda atau Bendha merupakan tumbuhan berumah satu (monoecious), berukuran sedang, dengan tinggi pohon bisa mencapai antara 45-65 meter. Diameter batang antara diameter 1,2 – 2 meter, dengan batang bagian bawah yang bebas cabang hingga mencapai 30-an meter. Kulit pohon berwarna abu – abu gelap hingga kelabu kecokelatan sedang bagian dalamnya kekuningan hingga cokelat pucat, teksturnya halus atau agak bersisik. Saat dilukai, kulit kayu mengeluarkan lateks tebal berwarna putih.
Ranting-ranting tebalnya 8-20 mm, berambut rapat keemasan. Memiliki daun penumpu (stipula) sepanjang 6-20 cm, berambut panjang kuning hingga merah, yang membungkus ujung ranting. Daun Benda tunggal, berseling, kaku menjangat, berbentuk bundar telur jorong, dengan panjang 20-40 cm dan lebar 15-25 cm. Pertulangan daun menyirip, berbulu, berwarna hijau, dengan rambut kasar keemasan di sisi atas dan rambut keemasan rapat di sisi bawah. Ujung daun meruncing, bertepi rata hingga menggelombang, dan pangkalnya membulat hingga menyempit. Anak pohon memiliki daun yang berbeda bentuk, yakni berbagi atau bercangap 7-9 taju dengan panjang 60-120 cm.
Bunga Benda tunggal, berumah satu (monoecious) dengan bunga jantan berbentuk silindris berukuran panjang 5-15 cm dan berwarna putih kekuningan. Sedan bunga betina berbentuk bulat dengan garis tengah 2-5 cm dan berwarna hijau.
Daun dan buah Benda (Artocarpus elasticus) |
Daun dari pohon Benda (Artocarpus elasticus) yang masih muda |
Buah Benda (Artocarpus elasticus) majemuk semu (syncarp), berbentuk bulat, berduri halus, ukuran garis tengah buah antara 10-15 cm, dan berwarna coklat. Saat masak buah berbau kurang enak. Biji berbentuk ginjal, panjang 1-3 cm, dan berwarna coklat. Biji terbungkus ‘daging buah’ (sebetulnya perkembangan tenda bunga) berwarna putih. Sekilas buah mirip buah kluwih. Musim berbunga umumnya bulan Juni-Agustus, sedangkan berbuahnya antara Oktober-Desember.
Pohon Benda merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tersebar secara alami di Indonesia, Myanmar, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina (pulau Palawan). Di Indonesia dapat dijumpai hampir di seluruh Nusantara, kecuali di Papua. Umumnya tumbuh meliar di hutan-hutan dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter dpl. Perbanyakannya melalui biji.
Saat ini Benda mulai menjadi tanaman langka. tumbuhan ini semakin sulit ditemukan karena tergusur oleh berbagai tanaman budidaya lain yang dianggap lebih bernilai ekonomis. Selain itu juga akibat kerusakan habitat (deforestasi) dan kebakaran hutan.
Pemanfaatan pohon Benda yang diketahui antara lain kulit kayu bagian dalamnya dibuat menjadi pakaian (oleh suku tertentu), tali hingga dinding rumah. Getah benda sering digunakan sebagai perekat untuk menjerat burung. Buah muda dapat dijadikan bahan gulai atau sayur layaknya nangka. Buah yang masak bisa dimakan langsung dan yang telah tua dimakan setelah direbus terlebih dahulu. Biji dapat dimakan setelah direbus atau digoreng.
Kayu pohon Benda tergolong kayu ringan, kurang awet, meskipun terkadang tetap digunakan sebagai bahan bangunan (sebagai tiang dan papan) dan untuk membuat perahu.
Beberapa bagian tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai tanaman obat. Bagianyang dimanfaatkan antara lain getah, kulit batang sebelah dalam, hingga bijinya, daun, dan buahnya.
Belum ada Komentar untuk "Pohon Benda atau Bendo (Artocarpus elasticus)"
Posting Komentar