Arti Loyalitas dan Implementasinya Dalam Suatu Organisasi
Minggu, 02 Februari 2020
Tambah Komentar
Organisasi merupakan wadah/sarana bagi
suatu kelompok individu yang minimal punya suatu kesamaan visi dan misi. Satu
hal penting yang sangat diperlukan oleh sebuah organisasi untuk mempertahankan
keberadaannya adalah loyalitas dan kebersamaan dari anggotanya. Loyalitas erat kaitannya dengan
kesetiaan. Seorang anggota yang memiliki loyalitas terhadap organisasinya
memiliki kesadaran pribadi untuk memanfaatkan semua potensi yang ada dalam
dirinya demi kemajuan organisasi.
Loyalitas dapat diartikan tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu dengan disertai penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari serta dalam pelaksanaan tugas.
Loyalitas anggota terhadap organisasi
memiliki makna kesediaan seseorang untuk melenggangkan hubungannya dengan
organisasi, kalau perlu mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan
apapun.
Loyalitas anggota memegang peranan
krusial dalam jalannya organisasi. Tata aturan yang sempurna, program kerja
yang brilian, tanpa disertai dengan loyalitas para eksekutornya adalah hal yang
sia-sia. Secara lebih riil, anggota tersebut akan menaati segala bentuk tata
tertib yang berlaku, mendukung program kerja dengan mengikutsertakan diri
sebagai partisipan aktif. Bahkan menjadi pengurus/kreator ide-ide penting untuk
membangun organisasi dari dalam.
Loyalitas yang dimilki oleh setiap
organisator juga berpengaruh pada kelanjutan suatu organisasi dalam melaju
pada rel visi dan misi. Jika suatu organisasi sudah melenceng dari jalur visi
dan misi yang ada, besar kemungkina bahwa rasa loyalitas yang dimilki oleh para
anggotanya telah kropos dan lapuk. Karena jika memang loyalitas benar-benar ada
pada setiap anggota, tidak mungkin mereka akan membiarkan dan bahkan membawa
organisasi tersebut ke arah yang menyimpang dari rel visi dan misi.
Hal yang tidak kalah penting adalah
kebersamaan dan komitmen antara anggota dalam suatu
organisasi. Dalam kenyataannya, pelaksanaan program kerja sebagai bentuk
realisasi visi organisasi tidak semua anggota memiliki kesamaan sistem kerja
berdampak buruk bagi kelangsungan organisasi itu sendiri. Hal ini disebabkan
terutama karena anggota yang mengikuti suatu organisasi tidak berniat secara
penuh untuk mendedikasikan dirinya untuk kelangsungan organisasi, mereka hanya
ingin mengambil manfaat yang mereka anggap berguna bagi mereka. Singkat kata,
mereka hanya aktif mengikuti kegiatan yang mereka inginkan.
Komitmen organisasi tidak kalah pentingnya. Komitmen dapat
diartikan sebuah ikatan emosional yang meliputi keterlibatan dalam suatu
organisasi dan mempunyai keinginan untuk menggunakan upaya yang tinggi demi
mencapai tujuan organisasi.
Komitmen organisasi dapat tumbuh manakala harapan kerja terpenuhi oleh organisasi, dengan adanya harapan kerja yang terpenuhi maka akan timbul kepuasan kerja, sehingga komitmen dapat berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja anggota.
Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar loyalitas atau ketaatan keanggotaan biasa dan pasif, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan pada tingkat daya upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan.
Komitmen organisasi dapat tumbuh manakala harapan kerja terpenuhi oleh organisasi, dengan adanya harapan kerja yang terpenuhi maka akan timbul kepuasan kerja, sehingga komitmen dapat berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja anggota.
Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar loyalitas atau ketaatan keanggotaan biasa dan pasif, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan pada tingkat daya upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan.
Implemetasi yang terwujud dalam bentuk loyalitas anggota terhadap organisasi, dapat dilakukan dengan
memasukkan kebutuhan dan keinginan anggota dalam tujuan organisasi. Dengan
demikian akan menimbulkan suasana saling mendukung diantara para anggota dengan
organisasi. Sehingga akan membuat anggota dengan rela menyumbangkan sesuatu
bagi tercapainya tujuan organisasi, karena anggota memahami tujuan organisasi
yang dipercayai telah disusun demi memenuhi kebutuhan pribadi mereka pula.
Nilai subtansi dari sebuah organisasi
adalah bukan pada masa kejayaan yang pernah diraihnya. Namun lebih dari itu,
organisasi akan lebih mempunyai ‘harga’ jika organisasi tersebut bisa
mengantarkan para anggotanya ke arah visi dan misinya dan berhasil menanamkan
rasa loyalitas tinggi pada jiwa setiap anggotanya.
Sehingga dari itu semua, organisasi tadi benar-benar mampu mempertahankan eksistensinya meskipun banyak rintangan yang dihadapi.
Sehingga dari itu semua, organisasi tadi benar-benar mampu mempertahankan eksistensinya meskipun banyak rintangan yang dihadapi.
Nasib organisasi tersebut ke depannya akan ditentukan oleh tingkat loyalitas
anggotanya. Apabila anggota merasa “malas” maka
untuk merealisasikan program kerja organisasi akan terasa
sangat sulit. Tidak
lain alasan dari itu semua adalah karena kurangnya rasa memiliki oleh setiap anggotanya.
Loyalitas amat sangat berarti bagi eksistensi sebuah organisasi. Loyalitas ibarat ruh bagi organisasi. Dan tentunya, tanpa
ruh, sebuah organisasi tak akan mampu bernafas lebih lama, yang akhirnya
berakibat dan berujung pada ‘matinya’ organisasi tersebut.
Jika disimpulkan Loyalitas ada 3 (tiga):
1. Loyalitas
terhadap organisasi
2. Loyalitas terhadap bidang atau tugas yang dikerjakan dalam
organisasi
3. Loyalitas
pada pimpinan/ketua organisasi
Belum ada Komentar untuk "Arti Loyalitas dan Implementasinya Dalam Suatu Organisasi"
Posting Komentar