Jadi Dosen Di Usia 22 Tahun, Anak Tukang Becak Ini Cuma Butuh 10 Bulan Lulus S2 Cumlaude Di ITB
Kamis, 30 Januari 2020
Tambah Komentar
Herayati si anak tukang becak, mungkin beberapa orang masih
mengingat kisahnya tahun lalu.
Pada tahun 2018 lalu, Herayati
si anak tukang becak berhasil lulus S1 berpredikat cumlaude dengan IPK 3,77
dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Belum ada satu tahun semenjak
lulus S1, Herayati si anak tukang becak kembali buat publik terkagum-kagum.
Gadis 22 tahun yang berasal dari Cilegon, Banten ini, berhasil
menyelesaikan studi S2 di ITB cuma dalam waktu 10 bulan.
Tak sembarangan, gadis
kelahiran 17 April 1997 itu berhasil lulus S2 dan mendapat predikat cumlaude
dengan IPK 3,8.
Mengutip Tribun Jabar, Herayati
mengaku sudah mulai tertarik untuk kuliah di ITB sejak berada di bangku SMP.
“Saya masuk ITB tahun 2014.
Awalnya diceritakan sama guru SMP yang alumnus ITB, dan beliau ternyata dapat
beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi dapat beasiswa full,” ungkap
dara yang akrab dipanggil Hera itu.
“Nah yang Hera tahu cuma ITB
doang. Yang dipikiran cuma ITB dan ITB. Selain itu, Hera juga suka sama kimia
pas SMA. Dan jurusan kimia terbaik di Indonesia memang ada di ITB.” imbuhnya.
Namun awalnya, Herayati mengatakan jika keputusannya untuk
kuliah di ITB sempat membuat kedua orangtuanya, Sawiri (67) dan Durah (63),
khawatir.
Namun beruntung, orangtuanya
diyakinkan oleh tetangga, hingga akhirnya memperbolehkan Herayati berkuliah di
ITB.
“Orangtua dibilang sama tetangga, ‘Sudah Pak,
Hera mah dikuliahin saja’. Nah pas Hera bilang mau ke ITB, orangtua sebenarnya
khawatir tapi enggak pernah bilang ‘jangan’. Jadi mungkin khawatirnya dipendam.
“Bahkan orangtua saya bilang, ‘masalah biaya urusan belakangan
yang penting masuk dulu’,” sambungnya.
Berkat dukungan kedua orangtua,
keinginan, dan kedisiplinannya, Herayati berhasil membuktikan jika ia mampu
menjadi salah satu lulusan terbaik ITB.
Bahkan kini, Herayati sudah
menjadi dosen kimia di Universitas Sultan Agung Tirtayasa meski usianya yang
masih terbilang sangat muda.
“2018 lalu saya diminta datang
ke Untirta, tapi saat itu saya baru lulus S1, sementara jadi dosen minimal S2,”
ungkap Hera,
dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Belum ada Komentar untuk "Jadi Dosen Di Usia 22 Tahun, Anak Tukang Becak Ini Cuma Butuh 10 Bulan Lulus S2 Cumlaude Di ITB"
Posting Komentar