Pemimpin Yang Baik Akan Di Hargai Bawahannya
Richard Branson, pemilik group Virgin berkata “Perhatikan
karyawan Anda, dan mereka akan memerhatikan bisnis Anda.” Menunjukkan
kepedulian pada para staf ternyata menguntungkan perusahaan. Karyawan yang
merasa dihargai dan dipedulikan akan melakukan lebih dari yang diminta untuk
atasan dan perusahaan mereka.
Keluarga dan Produktivitas
Keluarga yang bahagia, meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Sebaliknya,
ketegangan, perselingkuhan dan berbagi konflik dalam keluarga akan menurunkan
produktivitas karyawan. Tetapi sebagian besar perusahaan hanya memberikan training
untuk meningkatkan skill dan motivasi, jarang yang memberi inspirasi bagaimana
membangun keluarga yang bahagia, mengatur keuangan keluarga dengan bijak, atau
topik sejenis.
Beri Waktu
Biasanya para atasan hanya bertemu anak buah dalam rapat, dan topik pembicaraan
di antara mereka hanya seputar pekerjaan. Para atasan terlalu sibuk untuk
mengobrol dengan anak buahnya. Akibatnya, karyawan hanya merasa sebagai bagian
dari “mesin” penghasil keuntungan, dan bukan pribadi yang dihargai. Tunjukkan
bahwa Anda peduli pada mereka dengan mengobrol, membantu urusan
pribadi/keluarga bila dibutuhkan, menunjukkan perhatian pada keluarga mereka
dll.
Beri Bimbingan
Pernahkah terpikir bahwa Tuhan menempatkan Anda sebagai pemimpin di kantor
bukan sekedar untuk melakukan tugas pekerjaan, tetapi juga membimbing.
Mengembangkan dan mendoakan orang-orang di bawah Anda?
Tahun 2005 Zappos merelokasi kantor “call center” mereka dari San Francisco ke
Las Vegas yang jauhnya 800 km. Ternyata 80% dari karyawan memutuskan untuk ikut
pindah. Dengan gaji yang rata-rata saja ($13/jam), pasti mereka sangat
mencintai pekerjaan mereka sehingga mau ikut pindah. Bila kantor Anda dipindah
800 km, apakah staf Anda akan ikut? Apakah mereka senang bekerja pada Anda
karena merasa diperhatikan dan dihargai?
Pemimpin Menyentuh Hati Seseorang Sebelum Meminta Uluran Tangannya (John
Maxwell)
Ada tiga kata kunci sukses pengembangan diri
Ketiganya harus ada, jika tidak
maka pengembangan diri Anda tidak akan berhasil. Sering kali sebuah buku
pengembangan diri hanya membahas hanya salah satu atau dua dari ketiga kata
kunci ini, sehingga buku tersebut tidak memberikan manfaat langsung kepada
pembacanya. Dengan memahami ketiga kata kunci ini, insya Allah Anda akan
mendapatkan manfaat lebih dari setiap buku atau ebook yang Anda baca.
Kata Kunci Pengembangan Diri Yang Pertama
Kata kunci pengembangan diri yang pertama adalah “what”. Atau apa yang
harus dilakukan untuk mengembangkan diri? Jika Anda ingin menjadi seorang
pembicara publik, apa saja yang diperlukan dan apa saja yang harus dilakukan.
Anda ingin percaya diri? Apa saja yang diperlukan dan apa saja yang harus
dilakukan? Jika Anda ingin berpikir positif, Anda pun harus bertanya apa saja
yang diperlukan atau apa saja yang harus dilakukan. Kata kuncinya ialah “apa”.
Kata “apa” akan memberikan kerangka kerja untuk mencapai sesuatu.
Kata Kunci Pengembangan Diri Yang
Kedua
Namun tidak cukup dengan
pertanyaan “what” saja. Banyak buku yang membahas “what” saja sehingga setelah
membaca buku tersebut, kita masih bingung. Semua orang tahu bahwa sukses harus bertindak, tetapi bagaimana
caranya? Semua orang tahu bahwa jika ingin sukses berbisnis harus banyak
bersilaturahim, tetapi bagaimana cara bersilaturahim? Oleh karena itu, kata
kunci pengembangan diri yang kedua ialah “how” atau lebih lengkapnya ialah “how
to do”.
Jangan salahkan jika sebuah buku
atau seminar yang hanya membahas “what to do”, karena memang itu tujuaannya.
Yang diperlukan ialah usaha kita untuk mengetahui bagaimana melakukannya atau
“how to do”-nya. Seorang entrepreneur haruslah kreatif, namun bagaimana agar
kreatif? Anda harus mencari cara bagaimana supaya kita kreatif? Anda harus
memiliki ilmu tentang kreativitas dan kemudian melatihnya. Jawaban ini baru dalam
tahap “what to do”. Lalu, bagaimana caranya?
Kata Kunci Pengembangan Diri Yang Ketiga
Yang ketiga ialah “why”. Menurut
Robert T Kiyosaki ini adalah kata kunci terpenting dibanding kedua kata kunci
lainnya. “Why” adalah alasan yang mendorong Anda melakukan sesuatu. Jika Anda
ingin memiliki keterampilan menulis, mengapa Anda harus memiliki keterampilan
menulis? Semakin kuat jawaban Anda terhadap pertanyaan “why”, maka dorongan
untuk melakukan akan semakin besar. Percuma Anda sudah mengetahui jawaban dari
“what” dan “how”, tetapi tidak memiliki jawaban dari “why” atau jawabannya
lemah. Jawaban dari “why” adalah motivasi Anda memiliki keterampilan tersebut.
Jadi dalam pengembangan diri Anda
harus mengetahui what to do, how to do, dan why. Tanpa ketiga kata kunci ini,
pengembangan diri Anda tidak akan berhasil.
what to do, Apa yg harus dilakukan
how to do, Bagaimana melakukan
dan why. Mengapa?
Belum ada Komentar untuk " Pemimpin Yang Baik Akan Di Hargai Bawahannya"
Posting Komentar