MENGUNCI KEBENCIAN, MENGUNCI DIRI SENDIRI
Rabu, 22 Juli 2020
Tambah Komentar
Kebencian ibarat sebuah karat yang akan mengikis besi itu sendiri
Seorang wanita kembali mengalami mimpi yang aneh : banyak orang
terkurung di dalam rumah dengan kunci karat pada pintu, memohon dikeluarkan.
Dadanya terasa sakit setiap kali terbangun dari mimpi.
Akhirnya ia jatuh saki, dadanya sakit dan merasa cemas serta gelisah.
Akhirnya ia jatuh saki, dadanya sakit dan merasa cemas serta gelisah.
Ia mendengar bahwa ada orang pintar dapat menyembuhkan penyakit
aneh, jadi ia melakukan perjalanan jauh untuk mengunjunginya.
Orang pintar itu memberitahu dia, "Tidak sulit".
Saya akan memberimu kunci emas.
Gantungkan kunci itu dilehermu, dan ingat untuk menggunakan kunci itu untuk membuka rumah gelap itu, saat kamu mengalami mimpi yang sama.
Saya akan memberimu kunci emas.
Gantungkan kunci itu dilehermu, dan ingat untuk menggunakan kunci itu untuk membuka rumah gelap itu, saat kamu mengalami mimpi yang sama.
Penyakit kamu akan hilang, setelah kamu mengeluarkan orang-orang
di dalam rumah itu.
Ia berterima kasih kepada orang pintar itu dan pulang ke rumah
sambil membawa kunci tersebut.
Mimpi yang sama terjadi lagi beberapa hari kemudian.
Kali ini, ia mendekat dan melihat ke dalam rumah dimana ia menemukan orang-orang yang Ia benci, termasuk Ibu mertua yang memaki dia, seorang tetangga yang menjelekkan dia, seorang teman masa kanak-kanak yang mendorongnya ke parit kotor dan hampir tenggelam, dan lain-lain.
Ia melihat lebih lanjut dan menemukan seekor anjing yang lumpuh.
Kali ini, ia mendekat dan melihat ke dalam rumah dimana ia menemukan orang-orang yang Ia benci, termasuk Ibu mertua yang memaki dia, seorang tetangga yang menjelekkan dia, seorang teman masa kanak-kanak yang mendorongnya ke parit kotor dan hampir tenggelam, dan lain-lain.
Ia melihat lebih lanjut dan menemukan seekor anjing yang lumpuh.
Ini menyadarkan ia bahwa anjing yang biasanya menggigit dia
dalam perjalanan ke sekolah saat masih muda.
Singkatnya, semua yang pernah melukai dia sebelumnya.
Ia memutuskan untuk tidak membuka pintu, karena mereka pantas
dihukum.
Ia tidak menggunakan kunci emas miliknya, meskipun mereka
menangis-nangis minta tolong.
Enam bulan telah berlalu dan penyakitnya makin memburuk.
Ia pergi mengunjungi orang pintar itu lagi.
Orang pintar berkata, Kamu hanya mempunyai satu kesempatan lagi.
Orang pintar berkata, Kamu hanya mempunyai satu kesempatan lagi.
Jika kamu melewatkan kesempatan ini, kunci emas tidak mampu
membantu kamu.
Kamu akan mengalami mimpi yang sama lagi malam ini.
Kamu harus membukanya sebelum karat menutupi keseluruhan gembok
itu. Ia memutuskan untuk melakukannya.
Sesuai prediksi orang pintar itu, Ia mengalami mimpi yang sama
lagi malam itu.
Tanpa keraguan, ia dengan berani mengeluarkan kuncinya dan
membuka pintu.
“Klank!” orang-orang di dalam rumah bergegas keluar begitu pintu dibuka.
“Klank!” orang-orang di dalam rumah bergegas keluar begitu pintu dibuka.
Seorang wanita berjalan perlahan di belakang mereka.
Ia tampak tidak rapi, lemah dan menyedihkan.
Wanita itu menyerupai dirinya.
Ia tampak tidak rapi, lemah dan menyedihkan.
Wanita itu menyerupai dirinya.
Ya, dia!
Rumah gelap itu tiba-tiba runtuh, saat wanita itu berjalan
keluar dari rumah.
Sinar matahari memancar ke bawah.
Sangat terang dan ia terbangun dari tidur.
Sinar matahari memancar ke bawah.
Sangat terang dan ia terbangun dari tidur.
Ia mendengar suara orang pintar, "Mengunci orang lain
adalah juga mengunci diri sendiri.
Mengunci masa lalu adalah mengunci hati kita sendiri.
Kebencian menumpuk di dalam rumah gelap itu.
Buka jendela, dan biarkan sinar matahari masuk ke dalam.”
Buka jendela, dan biarkan sinar matahari masuk ke dalam.”
Penyakit wanita itu hilang.
Matanya tampak berbinar, wajahnya tampak cerah, dan ia tampak
cantik kembali.
*Renungan :
Apakah kita masih memiliki rumah gelap di dalam hati kita?
Jika ya, maka rumah gelap itu tentu saja mengunci peningkatan kita dan mengunci penawaran penyelamatan kepada makhluk hidup.
Jika ya, maka rumah gelap itu tentu saja mengunci peningkatan kita dan mengunci penawaran penyelamatan kepada makhluk hidup.
Mempertahankan kebencian apapun terhadap orang lain, akan
menyebabkan kita tidak bisa membebaskan orang lain atau diri kita sendiri.
Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "MENGUNCI KEBENCIAN, MENGUNCI DIRI SENDIRI"
Posting Komentar