Ketahui Rhesus Darah Untuk Selamatkan Nyawa
Kamis, 13 Februari 2020
Tambah Komentar
Walaupun banyak orang
yang mungkin lupa apa golongan darahnya, atau golongan darah pasangannya, atau
anak-anaknya, umumnya kita mengetahuinya, atau setidaknya memiliki catatan
tentangnya, bukan? (Jika Anda tidak tahu sama sekali apa golongan darah Anda
boro-boro rhesusnya, tolong sediakan waktu untuk melakukan tes golongan darah,
karena Anda bisa merepotkan diri sendiri atau orang lain jika pada keadaan
darurat Anda memerlukan darah.)
Mengetahui golongan
darah pun ternyata belum menjadi informasi yang cukup jika Anda tidak
mengetahui rhesusnya.
Jadi begini, umumnya
kita mengetahui penggolongan darah berdasarkan adanya antigen di permukaan sel
darah merah atau antibodi di plasma (golongan darah A, B, AB, atau O). Selain
itu sebenarnya ada sistem penggolongan darah berdasarkan faktor rhesus (Rh).
Sistem ini
menggolongkan darah berdasarkan ada atau tidaknya protein antigen D di
permukaan sel darah merah, nama lainnya adalah faktor Rhesus atau faktor Rh.
Nama ini diambil dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini
pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner.
Seseorang yang tidak
memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-
(Rhesus Negatif). Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah
merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+ (Rhesus Positif). Jadi secara
lengkap, informasi tentang golongan darah Anda adalah misalnya O+, AB-, dan
seterusnya.
Di dunia hanya sekitar
15% orang yang yang memiliki rhesus negatif, (Rh-), umumnya orang-orang
Kaukasian (Kulit Putih). Sementara di Indonesia sendiri, menurut statistik Biro
Pusat Statistik tahun 2010 hanya satu persen dari seluruh penduduk, atau
sekitar 1,2 juta orang.
Daerah Di Indonesia Yang Banyak Populasi
Rhesus Negatif
Lici Murniati, Ketua
Umum Rhesus Negatif Indonesia (RNI), mengungkapkan bahwa di Indonesia
khususnya di daerah Sumatera, banyak yang berpotensi memiliki rhesus negatif.
Kondisi ini masuk akal jika kita melihat ke masa lalu. “Di jaman nenek moyang
kita, Indonesia adalah daerah jajahan. Beberapa daerah juga menjadi pelabuhan
dagang yang banyak didatangi pedagang dari luar negeri. Maka sangat mungkin
jika terjadi percampuran dan nenek moyang kita menjadi pembawa sifat. Daerah di
Sumatera seperti Padang, misalnya banyak yang memiliki rhesus negatif,”ujarnya.
“Di Aceh yang
berpenduduk 4 juta orang, ada 32 orang yang tercatat punya RH-,”ungkap dr.
Natalina Crinstanto Koordinator Wilyah Aceh-Sumut Rhesus Negatif Indonesia “Dan
terbanyak berada di Banda Aceh, Bireuen, dan Lhokseumawe,” tambahnya.
Nah karena pemiliknya
tergolong “langka” inilah justru penting untuk kita mengetahui rhesus darah
kita, terutama jika Anda termasuk dalam satu persen itu. Karena pemiliknya
sedikit, kemungkinannya juga akan lebih kecil jika suatu saat diperlukan donor.
Maka itu penting agar pemilik rhesus negatif untuk terhubung satu dengan yang
lain. “Pemilik darah dengan rhesus negatif tidak bisa menerima donor dari orang
dengan rhesus positif. Begitu juga sebaliknya. Kalau itu dipaksakan berbahaya
dan bisa berakibat fatal,” kata Lici.
Selamatkan Nyawa, Hindari Kehebohan Mencari
Darah
RNI kini ada di lebih
dari 30 kota di Indonesia menaungi sekitar 3,000 anggota yang terdiri dari
pemilik rhesus negatif, pendonor, pasien, dan orangtua pemilik rhesus negatif.
Pengalaman Lici dan teman-temannya yang mengelola RNI bisa dijadikan catatan.
“Banyak kasus yang kita sering hadapi, misalnya ada yang melahirkan, setelah
pendarahan baru tahu kalau ternyata rhesus negatif. Begitu juga yang mau by
pass. Besok mau operasi, baru hari ini heboh cari darah rhesus negatif ke sana
ke mari. Kalau seperti itu kita sulit juga membantunya. Dan itu sering banget
terjadi,”ungkap Lici.
Menurutnya pengecekan
rhesus ini masih kurang diperhatikan oleh dokter. “Maka itu kami sering
mendorong tenaga kesehatan untuk tahu rhesus darah pasiennya, seperti dokter
kandungan, jangan sampai ketika pendarahan baru heboh. Untuk kasus seperti
operasi jantung juga saya bingung, itu kan operasi besar, yang kemungkinan
besarnya memerlukan darah,”tambahnya.
Ibu Dengan Rhesus Negatif Susah hamil?
Karena informasi
tentang rhesus negatif masih kurang banyak diangkat, banyak orang yang memiliki
pemahaman yang simpang siur, salah satu yang paling jamak adalah perempuan
dengan rhesus negatif sulit memiliki anak.
Jika seorang perempuan
dengan Rh negatif hamil dan anak yang dikandungnya memiliki golongan darah Rh
positif, maka ada “potensi” sistem imun tubuh ibu akan menyerang janin karena
dianggap benda asing. Risikonya, bisa terjadi kelainan pada janin bahkan sampai
menyebabkan kematian bayi.
“Berpotensi ya.
Berpotensi artinya tidak mutlak terjadi 100%. Ini pentingnya screening pra
nikah. Kalau kita perhatikan nenek moyang kita yang menikah campuran bisa
melahirkan banyak anak,”katanya.
Lici sendiri adalah
ibu dari tiga anak. Seperti Lici, anaknya yang pertama memiliki rhesus negatif.
“Saya sendiri tidak bermasalah dengan kehamilan. Saya juga tidak pernah suntik
immunoglobulin, karena saya tidak tahu rhesus saya apa dan dokter pun tidak
pernah menyuruh saya untuk cek,” ungkap Lici.
Maka itu penting untuk
kita mengetahui golongan rhesus kita dan orang-orang terdekat. Yang akan
menikah bisa melakukan cek golongan darah untuk diri sendiri dan pasangan,
demikian juga perempuan yang sedang mengandung.
Jika hasilnya memang
Anda memiliki rhesus negatif, tidak ada hal yang harus dikhawatirkan, karena
rhesus negatif bukan penyakit atau kelainan. Salah satu yang bisa Anda lakukan
adalah bergabung dengan komunitas seperti RNI untuk mendapat bantuan jika Anda
memerlukannya dan Anda pun bisa menjadi pendonor aktif yang dapat membantu
sesama pemilik rhesus negatif.
Belum ada Komentar untuk "Ketahui Rhesus Darah Untuk Selamatkan Nyawa"
Posting Komentar