Ketahui Rhesus Darah Untuk Selamatkan Nyawa

Walaupun banyak orang yang mungkin lupa apa golongan darahnya, atau golongan darah pasangannya, atau anak-anaknya, umumnya kita mengetahuinya, atau setidaknya memiliki catatan tentangnya, bukan? (Jika Anda tidak tahu sama sekali apa golongan darah Anda boro-boro rhesusnya, tolong sediakan waktu untuk melakukan tes golongan darah, karena Anda bisa merepotkan diri sendiri atau orang lain jika pada keadaan darurat Anda memerlukan darah.)
Mengetahui golongan darah pun ternyata belum menjadi informasi yang cukup jika Anda tidak mengetahui rhesusnya.
Jadi begini, umumnya kita mengetahui penggolongan darah berdasarkan adanya antigen di permukaan sel darah merah atau antibodi di plasma (golongan darah A, B, AB, atau O). Selain itu sebenarnya ada sistem penggolongan darah berdasarkan faktor rhesus (Rh).
Sistem ini menggolongkan darah berdasarkan ada atau tidaknya protein antigen D di permukaan sel darah merah, nama lainnya adalah faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diambil dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner.
Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh- (Rhesus Negatif). Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+ (Rhesus Positif). Jadi secara lengkap, informasi tentang golongan darah Anda adalah misalnya O+, AB-, dan seterusnya.
Di dunia hanya sekitar 15% orang yang yang memiliki rhesus negatif, (Rh-), umumnya orang-orang Kaukasian (Kulit Putih). Sementara di Indonesia sendiri, menurut statistik Biro Pusat Statistik tahun 2010 hanya satu persen dari seluruh penduduk, atau sekitar 1,2 juta orang.
Daerah Di Indonesia Yang Banyak Populasi Rhesus Negatif
Lici Murniati, Ketua Umum Rhesus Negatif Indonesia (RNI), mengungkapkan bahwa di Indonesia khususnya di daerah Sumatera, banyak yang berpotensi memiliki rhesus negatif. Kondisi ini masuk akal jika kita melihat ke masa lalu. “Di jaman nenek moyang kita, Indonesia adalah daerah jajahan. Beberapa daerah juga menjadi pelabuhan dagang yang banyak didatangi pedagang dari luar negeri. Maka sangat mungkin jika terjadi percampuran dan nenek moyang kita menjadi pembawa sifat. Daerah di Sumatera seperti Padang, misalnya banyak yang memiliki rhesus negatif,”ujarnya.
“Di Aceh yang berpenduduk 4 juta orang, ada 32 orang yang tercatat punya RH-,”ungkap dr. Natalina Crinstanto Koordinator Wilyah Aceh-Sumut Rhesus Negatif Indonesia “Dan terbanyak berada di Banda Aceh, Bireuen, dan Lhokseumawe,” tambahnya.
Nah karena pemiliknya tergolong “langka” inilah justru penting untuk kita mengetahui rhesus darah kita, terutama jika Anda termasuk dalam satu persen itu. Karena pemiliknya sedikit, kemungkinannya juga akan lebih kecil jika suatu saat diperlukan donor. Maka itu penting agar pemilik rhesus negatif untuk terhubung satu dengan yang lain. “Pemilik darah dengan rhesus negatif tidak bisa menerima donor dari orang dengan rhesus positif. Begitu juga sebaliknya. Kalau itu dipaksakan berbahaya dan bisa berakibat fatal,” kata Lici.
Selamatkan Nyawa, Hindari Kehebohan Mencari Darah 
RNI kini ada di lebih dari 30 kota di Indonesia menaungi sekitar 3,000 anggota yang terdiri dari pemilik rhesus negatif, pendonor, pasien, dan orangtua pemilik rhesus negatif. Pengalaman Lici dan teman-temannya yang mengelola RNI bisa dijadikan catatan. “Banyak kasus yang kita sering hadapi, misalnya ada yang melahirkan, setelah pendarahan baru tahu kalau ternyata rhesus negatif. Begitu juga yang mau by pass. Besok mau operasi, baru hari ini heboh cari darah rhesus negatif ke sana ke mari. Kalau seperti itu kita sulit juga membantunya. Dan itu sering banget terjadi,”ungkap Lici.
Menurutnya pengecekan rhesus ini masih kurang diperhatikan oleh dokter. “Maka itu kami sering mendorong tenaga kesehatan untuk tahu rhesus darah pasiennya, seperti dokter kandungan, jangan sampai ketika pendarahan baru heboh. Untuk kasus seperti operasi jantung juga saya bingung, itu kan operasi besar, yang kemungkinan besarnya memerlukan darah,”tambahnya.
Ibu Dengan Rhesus Negatif Susah hamil?
Karena informasi tentang rhesus negatif masih kurang banyak diangkat, banyak orang yang memiliki pemahaman yang simpang siur, salah satu yang paling jamak adalah perempuan dengan rhesus negatif sulit memiliki anak.
Jika seorang perempuan dengan Rh negatif hamil dan anak yang dikandungnya memiliki golongan darah Rh positif, maka ada “potensi” sistem imun tubuh ibu akan menyerang janin karena dianggap benda asing. Risikonya, bisa terjadi kelainan pada janin bahkan sampai menyebabkan kematian bayi.
“Berpotensi ya. Berpotensi artinya tidak mutlak terjadi 100%. Ini pentingnya screening pra nikah. Kalau kita perhatikan nenek moyang kita yang menikah campuran bisa melahirkan banyak anak,”katanya.
Lici sendiri adalah ibu dari tiga anak. Seperti Lici, anaknya yang pertama memiliki rhesus negatif. “Saya sendiri tidak bermasalah dengan kehamilan. Saya juga tidak pernah suntik immunoglobulin, karena saya tidak tahu rhesus saya apa dan dokter pun tidak pernah menyuruh saya untuk cek,” ungkap Lici.
Maka itu penting untuk kita mengetahui golongan rhesus kita dan orang-orang terdekat. Yang akan menikah bisa melakukan cek golongan darah untuk diri sendiri dan pasangan, demikian juga perempuan yang sedang mengandung.
Jika hasilnya memang Anda memiliki rhesus negatif, tidak ada hal yang harus dikhawatirkan, karena rhesus negatif bukan penyakit atau kelainan. Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah bergabung dengan komunitas seperti RNI untuk mendapat bantuan jika Anda memerlukannya dan Anda pun bisa menjadi pendonor aktif yang dapat membantu sesama pemilik rhesus negatif.



Belum ada Komentar untuk "Ketahui Rhesus Darah Untuk Selamatkan Nyawa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel