Untuk Orang Tua, Jangan Sepelekan Datang ke Posyandu.
Sabtu, 18 Januari 2020
Tambah Komentar
Seringkali ketika
mengunjungi Posyandu,
ibu kader mengeluh bahwa tidak semua balita yang dicakup Posyandu
tersebut datang. Alasannya ada ibu balita yang bekerja, jarak Posyandu terlalu
jauh dari rumah, atau terkadang lupa kalau sudah tiba tanggal Posyandu.
Hal ini terkadang menyusahkan
para kader, karena setelah itu harus menyerahkan data ke Puskesmas, sementara
data balita tidak lengkap. Mungkin tidak masalah kalau itu data balita yang
sehat. Kalau data yang tidak lengkap adalah data balita yang berat badannya
turun, atau terindikasi mengalami kurang gizi, bahkan gizi buruk, maka ini akan
menyulitkan.
Pada dasarnya, Posyandu itu
sendiri ada karena memiliki banyak manfaat untuk masyarakat. Masyarakat jadi
mudah untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan
anak balita; bayi dan balita mudah untuk mendapatkan imunisasi maupun kapsul
vitamin A; dan yang paling penting, pertumbuhan anak terpantau sehingga tidak
menderita gizi kurang atau gizi buruk.
Balita yang mengalami gizi
kurang dan gizi buruk banyak yang masih belum tercatat oleh tenaga kesehatan.
Alasannya bukan karena kader tidak teliti, tapi karena ibu-ibu/orang tua balita
itu sendiri yang tidak rajin datang ke Posyandu.
Padahal datang ke Posyandu itu
simpel: datang, mendaftar, balita ditimbang, dicatat, diberi penyuluhan, lalu
diberi pelayanan kesehatan -- biasanya diberikan Makanan Tambahan (PMT). Kalau
balita mengalami masalah gizi, maka kader akan menindaklanjuti.
Masalah tidak cukup di
kehadiran ibu/orang tua saja. Seringkali ibu/orang tua balita datang secara
rutin, tetapi tidak membawa KMS (Kartu Menuju Sehat) karena hilang atau kadang
lupa membawa.
Padahal KMS ini tidak boleh
bolong, harus setiap ada Posyandu (biasanya setiap bulan) diisi. Hal ini karena
catatan pertumbuhan balita dapat dibaca grafiknya apabila data lengkap setiap
bulan. Grafik garis pertumbuhan di KMS ini nantinya akan terbaca, apakah balita
berat badannya naik, turun, atau tetap.
Perlu diketahui, kerja kader
tidak hanya waktu hari buka Posyandu saja. Sebelum hari Posyandu, kader juga
perlu melakukan persiapan, dan setelah hari buka Posyandu, maka kader akan
memberikan tindak lanjut. Misalnya mengunjungi rumah balita yang mengalami gizi
kurang atau gizi buruk tapi tidak hadir pada hari buka Posyandu.
Adalah memudahkan para
kader apabila para ibu/orang tua balita memiliki kesadaran untuk datang ke
Posyandu secara rutin -- kecuali ada halangan sangat urgent --serta membawa KMS. Secara tidak langsung, ibu/orang tua balita
berkontribusi dalam mengurangi adanya masalah gizi pada balita yang tidak
terpantau, bahkan jangka panjangnya dapat mengurangi angka gizi kurang dan gizi
buruk pada balita.
Belum ada Komentar untuk "Untuk Orang Tua, Jangan Sepelekan Datang ke Posyandu."
Posting Komentar