PERISTIWA SOLO YANG MENGERIKAN

(Foto: Para pegawai Palang Merah Surakarta berpose di depan gedung Markas tahun 1946 (PMI))
“Peristiwa Solo” 11 Agustus 1949 adalah peristiwa yang paling kelam dalam sejarah Palang Merah Indonesia sepanjang masa. Saat itu perang mempertahankan kemerdekaan masih berlangsung sengit, Belanda menguasai penuh kota Surakarta. Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Surakarta membuka tempat pengungsian dan “noodhospital” yaitu rumah sakit darurat di rumah ketua PMI Cabang Surakarta dr. Padmonegoro. Rakyat yang mencari perlindungan dan pertolongan berbondong-bondong ke PMI, ada sekitar 100 orang sedang dirawat di rumah dr. Padmonegoro tersebut. Namun, pada pukul 05.00 pagi, beberapa orang tentara Belanda (Greencaps) mendatangi rumah tersebut dan melakukan tindakan yang mengerikan. Tentara Belanda melakukan penyembelihan terhadap 6 pegawai PMI yang diantaranya ada 2 mahasiswa yang sedang menjalankan tugas di pengusian sekitar rumah dr. Padmonegoro. Dari penyelidikan PMI saat itu, luka-luka korban rata-rata di leher. Selain, pegawai PMI, korban lain adalah para pengungsi yang sedang dirawat oleh Sukarelawan PMI.
Karena kejadian tersebut di luar batas-batas perikemanusiaan, PMI memprotes kepada pihak Belanda di Jakarta, dan juga melaporkan “Peristiwa Solo” ini kepada ICRC (International Committee of the Red Cross) dan UNCI ((United Nations Commisions for Indonesia) dan Delegasi Indonesia. Dr, Padmonegoro meminta kepada tuan Just dela Pasidre dan Dr. Huwerdt untuk menyaksikan korban-korban dan apa yang terjadi di gedung itu. Tuan Just mengatakan: “Alles is cen vergissing geweest”. Dalam bahasa Indonesia adalah “Ini semua adalah sebuah kesalahan”.
Akhirnya jenazah-jenazah korban dikuburkan dengan penuh kehormatan. Darah mereka ini menjadi pemupuk untuk hidup suburnya pergerakan Palang Merah Indonesia sampai kapanpun.
PMI adalah bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sejarah bangsa dan negara Indonesia adalah sejarah PMI. Sejarah PMI adalah sejarah bangsa dan negara Indonesia.
Sumber; (Indra Yogasara, Sedjarah Palang Merah Indonesia, Markas Besar Palang Merah Indonesia, 1953)

Belum ada Komentar untuk "PERISTIWA SOLO YANG MENGERIKAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel