Mengenal Rhesus Negatif, Golongan Darah Langka di Dunia


Penggolongan golongan darah tak terbatas pada A, B, AB, dan O saja, tetapi juga diklasifikasikan dari rhesus-nya, yakni apakah positif (Rh+) atau negatif (Rh-).

Dr. Natalina Christanto, Ketua Rhesus Negatif Aceh menjelaskan, rhesus adalah sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah, yang sering disebut faktor rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner, seperti dikutip Rhesusnegatif.com.

Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh- (Rhesus Negatif). Sementara mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+ (Rhesus Positif).

Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO dengan menambahkan “+” bagi pemilik faktor rhesus atau “-“ bagi yang tidak memiliki faktor rhesus dalam darahnya, sehingga kita mengenal golongan darah A+ atau A-, B+ atau B-, AB+ atau AB-, dan O+ atau O-.

85 persen penduduk di dunia memiliki faktor rhesus (Rh+) dalam darahnya, sementara 15 persen nya tidak memiliki faktor rhesus (Rh-) dalam darahnya. Itulah mengapa, rhesus negatif disebut golongan darah yang langka.

Bagaimana dengan Indonesia? Jumlah pemilik rhesus negatif di Indonesia hanya 0,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia. 

Tak heran, memiliki rhesus negatif kadang menjadi hal yang menakutkan karena sangat sulit sekali mencari pendonor dengan rhesus yang sama.

(LOV)

https://m.medcom.id/rona/kesehatan/wkBVEwgk-mengenal-rhesus-negatif-golongan-darah-langka-di-dunia


Belum ada Komentar untuk "Mengenal Rhesus Negatif, Golongan Darah Langka di Dunia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel