UTD (Untung Tiap Detik)
Selasa, 21 Januari 2020
Tambah Komentar
Terinspirasi
dari tulisan sahabat cerdasku, Denny Siregar. Hidup ini bukan soal kalah-menang.
Top!!
Ada dua
cara untuk kamu menyikapi hidup, menang-kalah atau untung-rugi. Prinsip
menang-kalah itu logika dualitas, logika kompetisi, logika persaingan, logika
harus ada pihak yang jadi pemenang dan pihak yang jadi pecundang. Harus ada
yang naik, harus ada yang dijatuhkan. Capek, kalau seperti itu.
Dalam
sejarah, tokoh-tokoh hebat dunia kemanusiaan, para manusia pegiat pencerahan
mengambil logika untung-rugi, dimana mereka selalu berada di pihak UTD (Untung
Tiap Detik). Yang dimaksud bukan untung finansial, tapi untung tiap detik
memegang prinsip ketuhanan dan kemanusiaan.
Tidak
ada kerugian yang paling bangkrut daripada mengorbankan nilai diri demi meraih
kesenangan sesaat. Dan tidak ada keuntungan yang lebih besar dan lebih agung
daripada diri yang berpegang teguh pada kebenaran, ketuhanan dan kemanusiaan.
Hidup
yang sangat singkat ini, terlalu murah dan kehilangan nilai keabadiannya,
ketika tidak dimanfaatkan untuk nilai-nilai yang sesuai dengan kemuliaan diri.
Kamu mengalami kerugian dan kebangkrutan, saat detik-detik hidupmu kamu
fungsikan untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan keagungan nilai dirimu. Dirimu
yang begitu tak ternilai dan itu sangat merugikan. Jika tidak difungsikan
untuk membangun sejarah kemanusiaan dan peradaban.
Siapakah mereka yang UTD (Untung Tiap Detik) ?
Mereka adalah manusia yang mengambil setiap kesempatan hidupnya
untuk membangun kualitas dirinya, kualitas spiritualnya, kualitas
intelektualnya, kualitas hidup aktualnya. Tiap detik, dia memberi makna bagi
kehidupan diri dan alam lingkungannya. Tiap saat, mereka mengambil kesempatan
untuk berbagi, untuk menjadi bagian dari solusi, untuk melayani.
Mereka
untung tiap detik. Mereka terlahir ke dunia sebagai hadiah istimewa bagi
kehidupan sesama dan alam semesta. Fisik mereka terkubur, tapi karya-karya
mereka masih memberi sumbangan abadi bagi alam, manusia dan kemanusiaan. Jasad
mereka terkubur, tapi nama mereka tidak ikut terkubur.
Mereka
hanya berpihak kepada keuntungan. Ketika banyak orang memecah-belah, mereka
menyatukan. Ketika orang lain menebar kebencian, mereka menebar cinta dan kasih
sayang. Ketika orang sibuk menebar penderitaan, mereka menebar kebahagiaan,
ketika orang mengembangkan persaingan, mereka mengembangkan kerjasama
menang-menang.
Mereka
tidak pernah kehilangan momen unruk mengambil keuntungan demi keuntungan.
Dimana ada kesempatan memberi manfaat, mereka hadiahkan diri mereka hadir
sebagai manfaat. Dimana ada problem, mereka ambil kesempatan untuk menjadi
solusi. Mereka hadir ke dunia ini seolah sebagai hadiah istimewa bagi alam
semesta.
Mereka tidak pernah merugi. Mereka untung tiap detik.
Mungkin,
kita pernah pendengar kisah heroik satu manusia yang tidak pernah merugi. Demi
mempertahankan misi ketuhanan dan kemanusiaan, harus menderita tebasan pedang
beracun di lehernya. Manusia suci itu berkata, “AKU BERUNTUNG, DEMI TUHAN !!!”
Namanya
tercatat abadi sebagai pahlawan, Jasmaninya terkubur namun aroma wanginya
tercium hingga akhir zaman. Sementara si pembunuh, menuai celaan abadi. Dia
merugi selamanya dari kesempatan umurnya yang sangat singkat.
Ketika
nama-nama manusia yang hidupnya memberi manfaat disebut, aroma wangi tercium
dari namanya. Alam semesta kehilangan dan merindukannya. Ketika orang-orang
yang hidupnya memberi penderitaan disebut, segenap alam semesta mengutuk dan
menyesali kehadirannya. Alangkah kasihan dan menderita kedua orang tua yang
telah melahirkannya.
Belum ada Komentar untuk "UTD (Untung Tiap Detik)"
Posting Komentar