MEMANUSIAKAN MANUSIA

“Memanusiakan Manusia" adalah menjadi manusia seutuhnya. Artinya, sebagai ciptaan Tuhan paling mulia, kebahagiaan utama adalah tatkala kita dapat menjadikan sesama manusia lebih terdidik, lebih bermartabat, lebih sukses, lebih pintar dan lebih baik hidupnya. Di situlah baru seseorang benar-benar memperoleh ‘gelar kemanusiaannya’. Selama kepintaran, keterdidikan, kesuksesan, kekayaan, dan semua kelebihan yang dimiliki hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri sendiri, berarti belum menjadi manusia utuh sebagaimana seharusnya.

Dapat dibayangkan, bila konsep "Memanusiakan Manusia" ini kita terapkan dalam kehidupan sehari - hari, baik dalam lingkup pertemanan ataupun di pekerjaan, akan tercipta hidup yang harmonis. Sesama manusia saling menghargai. Tidak ada tindakan yang merendahkan, mencibir atau hal lainnya yang membuat sakit hati dan sebagainya.

Bila itu diterapkan dalam sebuah pelayanan publik, maka pelayanan publik pun berjalan dengan baik. Memang tidak ada batasan atau ukuran pasti kita sudah melakukan hal "Memanusiakan manusia". Tidak ada juga ukuran yang pasti kita melakukan hal yang "Tidak Memanusiakan Manusia". Ukuran ini terkait dengan rasa perikemanusiaan yang ada dalam diri kita. Namun ada baiknya rasa perikemanusiaan kita dipertebal dan semakin peduli terhadap sesama.Kepedulian kita dalam bentuk nyata akan membawa kita ke arah tindakan                          "Memanusiakan Manusia".

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَنِ جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِArtinya: “Jabir radhiyallau ‘anhuma bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” Hadits dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3289)
.


Belum ada Komentar untuk "MEMANUSIAKAN MANUSIA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel